top of page
Search
gerejapuriindah

Dating Class Review


Hi, Church

Sabtu, 11 November 2023, kemarin GBI Puri Indah mengadakan “Dating Class”. Dating Class diadakan bukan hanya sekedar program gereja, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab gereka kepada jemaatnnya untuk meresponi kebutuhan jemaat mengenai “Relationship” dan membimbing jemaatnya untuk dapat membangun “Relationship” yang tentu saja sehat dan dapat menjadi berkat bagi mereka yang sedang menjalani hubungan atau akan membangun hubungan dan pasangan-pasangan lain. Dating Class ini dapat diikuti baik yang sudah berpasangan maupun yang akan berhubungan dan dari usia remaja diharapkan mengikuti Dating Class ini.


Yuk, mari kita baca review dan apa saja sih yang didapatkan dari teman-teman kita yang tentunya sudah mengikut acara ini bersama Bryan Wiliam (18 tahun), GBI HOB, c MariaJayadi, (21 Tahun), GBI RCC dan Marlen, (29 Tahun), GBI HOB.




Q: Hal apa saja sih yang kalian dapatkan setelah mengikuti Dating Class kemarin? Insight atau pemahaman baru apa yang kalian dapatkan, untuk tentu saja kalian terapkan di “relationship” kalian nanti atau saat ini (bagi yang sedang menjalin hubungan)?

Bryan: Bagi aku pacaran itu bukan sekedar nyari pasangan untuk buat have fun bareng doang. Pacaran itu merupakan fase persiapan suatu pasangan untuk menuju ke fase pernikahan. Instead of finding "The One"

kita seharusnya belajar untuk mengubah diri kita agar dapat menjadi "The One" untuk pasangan kita. Penting untuk kita berdoa dan mencari pasangan yang sepadan dengan kita karena jika tidak maka

sudah pasti hubungan tersebut akan sulit untuk bertahan.


Agnes: The three most important things that I learned and I’ll apply it in the future adalah

  1. Involve God Belajar menyerahkan hati kita sama Tuhan. Berdoa dari saat muda ini ini agar Tuhan melindungi hati kita dari orang-orang yang bukan untuk kita, especially untuk para wanita. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita because He is the best matchmaker.

  2. Parents’ Approval is Important Orangtua adalah otoritas tertinggi setelah Tuhan karena mereka adalah wakil Tuhan di dunia ini dalam hidup kita. So, Tuhan pasti punya berkat khusus yang turun ke atas kedua orangtua kita. Mintalah restu orangtua sebelum berpacaran.

  3. No One’s Perfect Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Jadi, kalau kita mau mencari calon pasangan yang sempurna, kita tidak akan menemukannya. Sejak pacaran hingga menikah nanti, kita akan terus belajar memahami dan mengasihi pasangan kita. Selamanya, kita akan belajar bagaimana untuk saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga akhirnya nanti menjadi pasangan yang sempurna dalam Tuhan.

Marlen: Ketika punya pasangan, kita fokus untuk ke jenjang pernikahan, bukan hanya untuk coba-coba dan sebagainya. Berpasangan itu untuk saling mengenal kebaikan dan keburukan pasangan kita, serta mengajarkan hal-

hal yang yang sesuai dengan firman Tuhan agar sama-sama bisa berbuah. Sebaiknya ketika mau berkomitmen berpasangan, kita sudah siap secara rohani, jiwa, dan jasmani.

  1. Persiapan secara rohani, menyadari bahwa tubuh kita adalah Bait Allah yang suci, menjaga kekudusan hidup kita, minta hikmat dan tuntunan Tuhan sebelum berpasangan, meminta pendapat orangtua, dan gembala serta pemimpin rohani kita.

  2. Persiapan jiwa, ketika kita sudah berdamai dengan diri kita, mengasihi diri kita, dan sanggup mengelola emosi kita.

  3. Persiapan jasmani, memiliki pekerjaan yang stabil, keterampilan yang berguna untuk masa depan.

Banyak dari kita yang sibuk mencari the "one" dan ketika kita sibuk mencari itu kita terkadang melewatkan apa yang sudah Tuhan sediakan untuk kita, maka dari itu daripada sibuk mencari the "one" itu, lebih baik kita sibuk dalam menjadi the "one" untuk pasangan kita, karena ketika kita sibuk mencari the "one" kita hanya akan fokus ke "KARISMA" yang dapat hilang seiring waktunya, tetapi ketika kita sibuk menjadi the "one" maka kita akan fokus kepada "KARAKTER" dan kita akan memiliki standar untuk kita bisa berkembang secara positif. "Hurting People Hurt Other People" kalimat tersebut adalah akibat ketika kita belum berdamai dengan masa lalu kita yang mengakibatkan kita sebagai "Hurting People" ketika memiliki pasangan, akan secara sengaja atau tidak sengaja "Hurt Other People". Lebih mudah untuk kita memberikan kritik daripada memberikan tanggapan kepada orang-orang di sekitar kita termasuk pasangan kita. "We Tend To Judge Others By Their "Actions" and Ourselves By Our "Intentions", kita lebih sering mencari alasan untuk diri kita sendiri agar tidak disalahkan, sedangkan kita dengan mudahnya "menunjuk" orang lain yang bersalah kepada kita. Merupakan salah satu tanda kita belum dewasa dan belum siap untuk menerima tanggung jawab yang diberikan kepada kita (pasangan).Lalu bagaimana ketika kita sudah berpasangan dan terlibat di dalam toxic relationship, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menyadari dan nilai hubungan yang sedang dijalani itu merupakan sesuatu yang tidak sehat, mencari komunitas - komunitas yang mendukung, salah satunya adalah komunitas Gereja. Meningkatkan kepercayaan diri kita bahwa kita itu berharga, mempunyai tekad untuk mengakhiri hubungan tersebut, membatasi hubungan kita dengan pasangan kita yang toxic itu dan mencari bantuan profesional.


Q: Menurut kalian penting tidak sih mengikuti “Dating Class” ini? Jika penting, mengapa dan jika tidak penting, mengapa?


Bryan : Menurut aku sih penting banget ya. Karena dari Dating Class ini kita bisa belajar banyak banget ilmu-ilmu tentang “relationship” sehingga kita dapat membangun suatu relationship yang lebih baik dan benar. Di acara Dating Class ini juga ada sesi tanya jawab sehingga kita bisa lebih memahami hal-hal apa saja yang mungkin masih belum kita ketahui dalam membangun relationship.

Agnes: Sangat penting karena banyak sekali cara berpikir di luar sana yang ternyata tidak sesuai dengan firman Tuhan. So, it’s very crucial to have a right and strong foundation how to build a relationship.

Marlene: Menurut aku ikut Dating Class ini sangat penting untuk membantu kita membuka insight-insigth baru bagi yang sedang mencari pasangan ataupun yang sedang dalam suatu hubungan, di sini kita bisa saling berdiskusi mengenai hal-hal yang mungkin sebelumnya kita tidak tahu harus bertanya kepada siapa dan juga dapat menambah pandangan kita dalam mencari pasangan yang sesuai dengan firman Tuhan.


Q: Apa yang ingin kalian sampaikan tentang "relationship" kepada teman-teman

kita di Cornerstone?


Bryan: Bagi teman-teman yang menjalin relationship, kasihilah pasanganmu dengan tulus seperti kamu ingin dikasihi oleh pasanganmu. Give them "love and respect" (1 Korintus 13: 4-7).

Komunikasi itu sangat penting dalam relationship. Hubungan gak akan selalu mulus selamanya, suatu saat pasti akan datang tantangan dan masalah. Oleh karena itu, jangan takut buat open up samapasangan kalian. Cara terbaik untuk mempertahankan hubungan adalah dengan memilih untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam hubungan kalian bersama setiap hari. In a relationship, kita harus bisa saling membantu dan saling support one another. Last but the most important, jadilah pasangan yang takut akan Tuhan, pelajarilah firman Tuhan dan terapkan bersama-sama dalam kehidupan kalian selalu.

God bless you all!!!

Agnes : Gak usah FOMO. Singleness is a blessing. Menjadi single bukanlah sesuatu yang perlu kamu takutkan dan khawatirkan. Being single it means God is preparing someone for you karena Tuhan gak ingin kasih sembarang orang untukmu. Enjoy your singleness bersama dengan Tuhan, upgrade yourself, be the one first and God will send you the one in HIS time.

Marlene : Yang aku ingin sampaikan kepada teman-teman, berpacaranlah ketika kita sudah benar-benar siap untuk berkomitmen, bukan hanya untuk kesenangan semata. Berdoa untuk meminta hikmat Tuhan dalam mencari pasangan yang sepadan dan jadilah the “one” yang sepadan untuk pasangan kita nantinya. Jesus loves you all.






10 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page